Novel Pentigraf Eve, Novel Siwi Susilaningsih Bagian 1 Penggalan Masa Lalu, 'Sejak Kau Membuatku Gila'

Terpantau.com – Mulai lagi yuk dengan novel terbaru. Masih novel Siwi Susilaningsih. Berbeda dengan novel penagraf, pada kisah kali ini setiap hari disajikan satu pentigraf atau cerita pendek tiga paragraf yang berkesinambungan dengan pentigraf berikutnya. Dengan tokoh utama Eve, Erwin dan Ryan.

Novel pentigraf novel Siwi Susilaningsih, berkisah tentang kisah cinta antara seorang perempuan unmarried, Eve beranak satu yang ditinggal suaminya karena hilang dalam satu kerusuhan politik. Pada saat mencari kejelasan tentang suaminya, ia bertemu dengan dua lelaki yaitu Erwin dan Ryan.

Kisah cinta antara Eve dan kedua lelaki tadi yaitu Erwin dan Ryan sangat unik. Disajikan dalam novel pentigraf, novel Siwi Susilaningsih ini serasa segar dan aktual. Bagaimana cerita yang terjalin sungguh memberikan warna baru bagi pembaca.

Baca Juga: Novel Pentigraf Eve, Novel Siwi Susilaningsih Bagian 1 Penggalan Masa Lalu, 'Dua Peter Pan'

Eve bekerja di bidang yang berhubungan dengan parfum sesuai jurusan yang diambilnya sewaktu kuliah.

Erwin seorang akuntan publik, teman SMA suami Eve yang hilang.

Ryan, seorang artis atau seniman patung dan seni instalasi yang lain.

Stay Tune!

Bagian 1. Penggalan Masa Lalu.

Baca Juga: Karakteristik Aliran Seni Barok Berbeda Dengan Renaisans, Para Bangsawan Memanfaatkannya Pada Gaya Arsitektur

Episode 13. Sejak Kau Membuatku Gila

"Eehem..ehem.." aku membersihkan tenggorokanku, meminta perhatian mereka. Keduanya menengok dan kompak berucap," yaa?!" Aku jadi gemes. Kukatakan pada mereka tidakkah kalian berniat untuk mandi. Dengan wajah culun seperti Harrison Ford dalam film Indiana Jones and Raiders of the Lost Ark mereka menjawab kompak lagi, ya Eve, sebentar lagi. Jelas aku kheki sekali.

Baca Juga: Mengenal Doa Devosi Kepada Bunda Maria Pengurai Simpul Masalah, Bagaimana Awal Mula dan Kapan Doa Ini Muncul?

Ketika perjalanan ke Tembi, Ryan yang menyetir mobil. Erwin duduk disampingnya. Aku dan Melania duduk di belakang. Tak ada yang bicara. Mas Ons Untoro menyambut tamu-tamunya dengan ramah dan hangat. Kami menuju amphitheater di belakang untuk melihat pertunjukkan Sastra Bulan Purnama. Kali ini Tribut untuk Rendra, otomatis seniman-seniman kelas wahid yang tampil.

Baca Juga: Apa Itu Aliran Seni Barok yang Muncul Setelah Renaisans? Masa Kejayaan Memudar, Muncul Aliran Musik Klasik