Jokowi Sampaikan Duka Cita, Beri Bantuan Hingga 50 Juta Rupiah Untuk Korban Gempa Cianjur

Terpantau.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa duka citanya kepada korban terdampak gempa Cianjur dan akan memberikan bantuan kepada korban.

Hal itu disampaikan Jokowi saat meninjau langsung lokasi terdampak gempa Cianjur di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, pada Selasa (22/112022).

Lokasi pertama yang ditinjau Jokowi yakni jalan raya Cibeureum yang merupakan jalan penghubung wilayah Bogor-Cianjur yang terletak di Kecamatan Cugenang, yang sempat tertimbun longsor pasca gempa Cianjur, namun kini telah dapat dilalui kendaraan.

Usai melakukan peninjauan, Jokowi menyampaikan ucapan duka cita atas musibah gempa Cianjur yang mengguncang dengan kekuatan 5,6 magnitudo pada Senin (21/11/2022) kemarin.

"Pertama-tama atas nama pribadi, atas nama pemerintah, saya ingin menyampaikan dukacita yang mendalam, belasungkawa atas terjadinya musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat," ucap Jokowi.

Baca Juga: Update Korban Gempa Cianjur: 252 Orang Meninggal Dunia, 377 Luka-luka, 31 Masih Hilang

Jokowi juga menegaskan bahwa dirinya telah memberikan instruksi kepada jajarannya untuk gotong royong membantu penanganan pasca gempa Cianjur yang memakan ratusan korban jiwa dan ribuan pengungsi.

Penanganan langsung dimulai dari pembukaan akses yang terkena longsor hingga evakuasi dan penyelamatan korban-korban yang masih tertimbun longsor.

"Akses jalan yang kemarin tertimbun, tadi pagi sudah bisa dibuka, alhamdulillah. Dan ini nanti akan dilanjutkan dengan kecepatan dalam penanganan terutama penyelamatan evakuasi untuk yang masih tertimbun," ungkapnya.

Jokowi juga memastikan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan kepada korban dan warga yang rumahnya terdampak gempa Cianjur.

Bantuan untuk warga terdampak gempa Cianjur berupa Rp50 juta bagi rumah dengan kerusakan berat, Rp25 juta bagi rumah dengan kerusakan sedang, dan Rp10 juta bagi rumah dengan  kerusakan ringan.

"Tetapi yang paling penting adalah pembangunan rumah-rumah yang terkena gempa bumi ini diwajibkan untuk memakai standar-standar bangunan yang anti gempa oleh Menteri PUPR. Karena tadi disampaikan oleh BMKG bahwa gempa ini adalah gempa 20 tahunan, sehingga pembangunan rumahnya kita arahkan untuk rumah yang anti gempa," ujar Jokowi.

Dalam peninjauan tersebut Jokowi didampingi Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala BNPB Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Cianjur Herman Suherman.***